Aktivitas Mahasiswa Mengenai Hubungan Sosial Di Kemahasiswaan
Kata
“Mahasiswa” mempunyai keistimewaan yang begitu besar,yang mana terdiri
dari dua kata yaitu “Maha” dan “Siswa”. Jika di lihat dari maknanya,
Mahasiswa adalah siswa yang memilki kedudukan tertinggi. Seseorang yang
menyandang predikat mahasiswa berarti adalah seseorang yang harus
mempersiapkan kehidupannya. Remaja, semua orang akan melewati masa ini,
masa dimana sering disebut masa-masa yang paling indah buat setiap
orang. Karena sudah mulai mengerti apa itu hidup akan tetapi belum
merasa tanggung jawab, hanya mencari pengalaman yang menyenangkan.
Mahasiswa bukan lagi remaja, bukan lagi seorang yang masih labil dalam
penentuan hidup. Mahasiswa adalah golongan yang menuju tahap kedewasaan
yang telah memilki identitas diri. Identitas diri yang dimaksud yaitu
mengerti seperti apa diri kita, persiapan apa yang akan kita lakukan dan
memilih arah kemana kita akan membawa diri kita,berikut adalah tipe-tipe mahasiswa :
1. Mahasiswa Profesional
Mahasiswa tipe ini adalah mahasiswa yang aktifitasnya sebagian besar dipusatkan untuk dapat memperoleh nilai yang baik, kerjanya belajar dan belajar, dan cenderung apatis terhadap masalah-masalah disekelilngnya.
2. Mahasiswa Pragmatis
Mereka adalah mahasiswa-mahasiswa yang mengandalkan kecakapan mereka dalam berinteraksi untuk dapat menonjol diantara kawan-kawannya, kecenderungan mereka adalah mencari muka didepan birokrat-birokrat kampus.
3. Mahasiswa Trend Setter ( Hedonis )
Mahasiswa tipe ini adalah orang-orang yang mengalami disorientasi dalam proses belajar-mengajar dalam perkuliahan, kerja mereka kebanyakan hanya diisi dengan kegiatan foya-foya dan berdandan habis-habisan.
4. Mahasiswa Kritis
Mahasiswa jenis ini adalah mahasiswa yang mempunyai kecenderungan berfikir kritis, ia menjadi seorang yang mau memecahkan masalah-masalah yang dihadapi oleh komunitasnya, mempunyai pandangan dan analisa yang mendalam persoalan-persoalan yang dihadapi baik di dunia kampus maupun di luar kampusnya.
BERIKUT CONTOH KEGIATAN KEMAHASISWAAN DI UNIVERSITAS GUNADARMA:
Badan Eksekutif Mahasiswa
- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi (BEM-FIKTI).
- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM-FE).
- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Industri (BEM-FTI).
- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknologi Sipil dan Perencanaan (BEM-FTSP).
- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi (BEM-FPsi).
- Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Sastra (BEM-FSas).
Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM)
- UKM Kerohanian Islam (UKM Rohis Fajrul Islam)
- UKM Kerohanian Kristen (UKM Rohkris)
- UKM Kerohanian Katolik (UKM Rohkat)
- UKM Kerohanian Hindu (UKM Rohin)
- UKM Kerohanian Budha (UKM Rohbud)
- UKM Paduan Swara Darmagita (UKM PS Swara Darmagita)
- UKM Mahasiswa Pencinta Alam Gunadarma (UKM MAPA GUNADARMA)
Unit Kegiatan (UK) yang bernaung di bawah BEM Universitas
- Unit Bola Voli
- Unit Bola Basket
- Unit Sepak Bola
- Unit Hoki
- Unit Teater (TEMA)
- Unit Fotografi (SNAP)
- Unit Bela Diri Wushu
- Unit Bela Diri Taekwondo
- Unit Bela Diri Pencak Silat Merpati Putih (MP)
- Unit Bela Diri Capoeira
- Unit Bela Diri Karate.
Himpunan Mahasiswa Jurusan
- Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika (HIMTI)
- Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (HMTE)
- Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin (HMM)
- Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Industri (HMTI)
- Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Komputer/Sistem Komputer (HMTK)
- Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen Informatika (HIMMI)
- Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Arsitektur (HIMA)
- Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil (HMTS).
PERAN DAN POSISI MAHASISWA
Memahami peran dan posisi sebagai mahasiswa merupakan langkah awal yang harus dipahami oleh seorang mahasiswa, mengingat posisi mahasiswa dimata masyarakat yang merupakan kelas menengah yang masih diuntungkan baik secara ekonomi maupun politik. Namun ada hal yang mendasar yang menyebabkan mahasiswa memiliki posisi tawar tinggi dimata massa rakyat, dikarenakan mahasiswa kekuatan tersendiri seperti di sebutkan di atas. Inilah yang kemudian menyebabkan mahasiswa memiliki posisi tawar (bergaining position) yang cukup bagus dimata rakyat, sehingga hal tersebut dinggap sesuatu yang strategis.
Sedangkan peran mahasiswa sendiri sebetulnya dapat dikategorikan menjadi dua.Diantaranya mahasiswa mampu memerankan dirinya sebagai agent of change dan agent of control. Agent of change maksudnya adalah mahasiswa selalu menjadi pelopor dalam setiap gerak perubahan kearah yang lebih baik termasuk dalam persoalan negara. Sementara peran mahasiswa sebagai agent of control berkaitan dengan kemampuan mahasiswa dalam mengontrol kebijakan yang ditelurkan oleh penguasa.Apakah kebijakan tersebut berpihak kepada masyarakat atau tidak, sehingga oreantasi perubahan dapat diawasi setiap saat.
Persoalannnya”apakah kita sebagai mahasiswa sudah memahami peran dan posisinya, dan pertanyaan tersebut tentunya ada dua jawaban yang muncul kepermukaan antara ya dan tidak.Akan tetapi jawaban tersebut tidak penting untuk diperdebatkan, karena persoalan sudah dipahami atau tidaknya akan peran dan posisi mahasiswa tanpa implementasi kedalam sebuah sikap maupun gerak, sama halnya bahwa peran sebagai agent of change dan agent of control hanyalah mitos belaka.
MASALAH YANG SERING TERJADI DI MAHASISWA
Banyak sekali masalah-masalah yang sering terjadi di mahasiswa, seperti :
1. Demo secara anarkis
2. Tawuran antar mahasiswa
3. Malas untuk masuk kuliah
4. Sebagian mahasiswa malas untuk mengikuti himpunan-himpunan dan ikut organisasi yang dapat menyebabkan kurangnya Sosialisasi di dalam lingkungan kampus dan dala masyarakat
Menurut Paryati Sudarman dalam bukunya yang berjudul belajar efektif di perguruan tinggi, Problematika yang sering di hadapi mahasiswa ketika belajar di perguruan tinggi adalah:
1) Kejenuhan dan Kemalasan
Belajar di perguruan tinggi memakan waktu yang tidak sebentar. hal ini sering kali mendatangkan rasa jenuh dan malas belajar. Belum lagi tuntunan kemandirian yang lain yang akan membawa pengaruh terhadap kehidupan psikis.
2) Ketidakmampuan mengelola waktu
Waktu tak pernah kembali. itulah falsafah waktu. efektifitas belajar di perguruan tinggi sangat bergantung pada bagaimana mahasiswa mengelola waktu tersebut. dengan keterbatasan waktu tersebut mahasiswa dituntut untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya.
3) Kurang berminat pada mata kuliah atau dosen tertentu.
Kurangnya minat pada matakuliah atau dosen tertentu dapat menjadi penghambat mahasiswa dalam belajar di perguruan tinggi. Demikian pula halnya dengan dosen, bila anda tidak suka dengan dosen tersebut,usahakan untuk tetap mengikuti perkuliahannya. Anda tidak mungkin menghindar dari dosen yang bersangkutan. Hilangkan perasaan tidak suka pada dosen tersebut.
4) Keuangan
Kekurangan dan kelebihan uang akan menjadi problematik selama belajar di perguruan tinggi. kekurangan uang akan menghambat mahasiswa dalam belajar karena tugas-tugas dan masalah yang berhubungan dengan finansial solusinya kurang dapat diatasi tanpa keuangan yang cukup. sebaliknya kelebihan uang pun bisa menjadi masalah bagi mahasiswa. Mahasiswa yang mempunyai banyak uang biasanya cenderung menghambur-hamburkan uang untuk keperluan yang tidak penting (konsumtif). Fasillitas yang tersedia di kota besar sangat banyak, sehingga akan menjadikanya terlena dan lupa akan tugasnya sebagai mahasiswa.
5) Lingkungan pergaulan
Keberhasilan belajar di perguruan tinggi juga dipengaruhi oleh lingkungan pergaulan anda, jika anda bergaul pada lingkungan yang kondusif, anda tidak akan mengalami hambatan dalam belajar. Tetapi jika anda berada dalam pergaulan yang tidak kondusif, anda akan mengalami hambatan dalam belajar. Tidak sedikit mahasiswa yang mengalami drop out karena pengaruh lingkungan pergaulan.
6) Tempat kost
Bagi yang berasal dari daerah lain atau kota lain, tempat kost adalah tempat yang sangat menentukan. Ditempat kost itulah anda akan belajar, istirahat dan bahkan bersosialisasi dengan lingkunganya.
7) Cinta dan pergaulan bebas
Problematik yang palimg krusial yang paling banyak dialami oleh mahasiswa adalah masalah cinta. Jatuh cinta, pacaran , patah hati adalah siklus klasik, yamg hampir semua orang mengalaminya, termasuk mahasiswa. Namun dalam kennyataanya banyak pula mahasiswa yang mengalami hambatan belajar di perguruan tinggi hanya karena cinta.
Penutup
Assalamu’alaikum wr.wb
Meskipun
makalah ini telah diselesaikan penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, sehingga penulis senantiasa berlapang dada
untuk menerima teguran, kritik dan saran yang membangun dari para
membaca dengan senang hati demi perbaikan di masa mendatang, akhir kata
penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar
bagi para pembaca, dan khususnya untuk saya sebagai penulis, dan terima
kasih juga terutama untuk ALLAH SUBHANAHU WATA’ALA dan pihak-pihak yang
membantu dalam penulisan makalah ini, mohon maaf jika masih banyak
kesalahan dalam penulisan atau pengetikan, sekian dan terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar